Minggu, 15 Juli 2012



Robert Budi Hartono
Robert Budi Hartono (Bahasa Hokkien:Oei Hwie Tjhong, lahir di Kudus tahun 1941) adalah pemilik dari salah satu perusahaan rokok kretek terbesar di Indonesia, Djarum. Robert adalah anak kedua dari Oei Wie Gwan, pendiri Djarum. Ia adalah orang terkaya ke-10 di Asia Tenggara dan ke-321 di dunia pada tahun 2005 menurut majalah Forbes, dengan kekayaan sebesar 2,3 miliar dolar AS. Sebelumnya, pada tahun 2004, ia berada di posisi ke-8 dengan kekayaan sebesar 2,2 miliar dolar AS. Kakaknya bernama Michael Bambang Hartono alias Oei Hwie Siang.

R. Budi Hartono, CEO Djarum Group kembali dianugerahi predikat sebagai orang terkaya di Indonesia di tahun 2012 ini oleh majalah Forbes. Kekayaannya mencapai 6.5 Milyar dollar Amerika. Kekayaan ini banyak bersumber dari sahamnya di Bank Central Asia. Sebagai pemegang kuasa saham mayoritas dengan Group Djarum.

Posisi kedua ditempati oleh kakak kandung R. Budi, Michael Hartono, sebagai Co-Owner dari Djarum Group dengan kekayaan 6.3 Milyar dollar Amerika. Pemilik Bayan Resources, Low Tuck Kwong berada di posisi ketiga daftar orang terkaya di Indonesia dengan total aset mencapai 3,6 Miliar dolar disusul oleh Matua Sitorus dari Wilmar International yang memiliki harta senilai US$ 3 Miliar. Sukanto Tanoto, bos Raja Garuda Mas melengkapi posisi lima besar orang terkaya di Indonesia versi Forbes dengan total kekayaan US$ 2,8 Miliar.

Pada 23 November 2011, Forbes merilis daftar orang terkaya di Indonesia, Robert Budi Hartono dan Michael Hartono menduduki peringkat pertama dengan total kekayaan 14 miliar dollar AS[1].
Pada bulan Juli 2007, majalah Globe Asia menyatakan Robert sebagai orang terkaya di Indonesia dengan kekayaan 4,2 miliar dolar AS atau sekitar 37,8 triliun rupiah.

Selain Djarum, Robert dan Michael adalah pemegang saham terbesar di Bank Central Asia (BCA). Mereka berdua melalui Farindo Holding Ltd. menguasai 51 persen saham BCA. Selain itu, mereka juga memiliki perkebunan sawit seluas 65.000 hektare di Kalimantan Barat sejak tahun 2008, serta sejumlah properti di antaranya pemilik Grand Indonesia dan perusahaan elektronik.

Sekian, Terima kasih telah membacanya!

Tidak ada komentar:

Menjadi Pengusaha Sukses Tidak Mudah Tapi Bisa